Anak Hitz dan Taman Bunga Amarylis, Salah Siapa!! | Pawang SMart

Anak Hitz dan Taman Bunga Amarylis, Salah Siapa!!

Hai vroohh selamat pagi kali ini saya Nur Alfian Julianda akan memberikan sebuah kabar yang tidak asing lagi mungkin untuk anda. Taman Bunga Amarylis, Tempat Taman Bunga tersebut sudah sangat beredar di social media dengan keindahan bunganya ala eropa. Tapi setelah beberapa gara-gara anak hitz yang ingin selfie akhirnya Taman Bunga tersebut tinggalah sebuah hamparan bunga yang layu. Lalu siapa yang harus disalahkan, pengelolaan yang tkurang atau anak hitz yang tidak sadar akan merawat bunga tersebut untuk selfie? Oke langsung saja kita cari seluk beluknya hajar voohh . .

Sebuah program rintisan Taman Bunga Amarylis, di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, rusak parah gara-gara aksi selfie liar pengunjung dalam sebulan terakhir ini.

Kerusakan taman bunga seluas kurang-lebih 2.000 meter persegi yang dikembangkan pemerintah kecamatan dan warga sejak setahun lalu itu pun mengundang kemarahan netizen dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. "Kami juga tak menyangka pengunjung taman bunga ini booming, tapi langsung rusak secepat ini," ujar Camat Patuk Haryo Ambar Suward.

Taman bunga ini sebenarnya disiapkan menjadi ikon baru Kecamatan Patuk, yang menjadi pintu gerbang perbatasan saat hendak memasuki Kabupaten Gunungkidul. Taman bunga rintisan ini awalnya ditanam di eks kantor Kecamatan Patuk, sudut-sudut desa, dan akhirnya secara lebih luas ditanam secara besar-besaran oleh warga bernama Sukardi, petani setempat, di pekarangannya.

"Dulu sebutan awalnya Taman Puspat atau kependekan Puspa Patuk sebagai ikon. Tapi, karena hamparan luas, pengunjung merasa seperti di Eropa, karena warna bunganya juga indah," ujarnya.

Bunga-bunga ini sendiri gampang ditemui di dusun itu. Tidak secara khusus dibeli dari luar dan dikembangkan.

Keindahan bunga amarylis sendiri terletak pada keunikannya yang jika mekar terjadi bersamaan dengan dominasi warna oranye. Di taman itu, pengunjung serasa berada di negara-negara Eropa dengan jarak taman ke sungai terdekat, Kali Pentung, hanya sekitar 100 meter.

Bunga amarylis, yang oleh penduduk sekitar disebut brambang procot, menjadi populer setelah ada wisatawan yang tertarik membelinya ketika dijajakan di pinggir jalan. Setelah itu, sejumlah petani pun mulai menyambi berjualan bunga itu jika masa liburan tiba.

Beberapa sumber menyebutkan, bunga itu memang tumbuh lebih banyak pada musim hujan dibandingkan pada hari biasa sehingga disebut lili hujan.

Bunga yang umumnya tumbuh pada waktu tertentu menjelang musim hujan itu jadi daya tarik bagi pengendara yang melintas di kawasan itu.

"Memang saat seperti ini banyak yang berhenti untuk sekadar foto. Pada hari biasa memang tidak ada," kata Fauzi, warga Kepek, Gunung Kidul, saat ditemui beberapa hari lalu.
Sebagian dari pengguna jalan berhenti untuk mengabadikan diri bersama hamparan bunga. Ada yang berfoto sendiri alias selfie, berdua pasangan, atau berkelompok.
Hasilnya mirip foto di kebun bunga luar negeri, bak di kebun bunga Keukenhof, Belanda, walaupun ini hanya satu jenis bunga. Foto-foto itu pun menyebar luas dan jadi pembicaraan di media sosial, seperti Facebook dan Twitter, ataupun aplikasi chat seperti Whatsapp.

Pada musim penghujan seperti saat ini, keindahan bunga itu juga dimanfaatkan oleh warga setempat untuk menambah penghasilan dengan menjualnya di tepi jalan.

Terlebih lagi, jalur itu jadi jalan utama bagi wisatawan dari luar Gunung Kidul untuk menuju tempat wisata pantai di Gunung Kidul.

Hamparan kebun bunga amaryllis di Patuk ditanam oleh warga bernama Wartini di lahan seluas 2.000 meter persegi. Ia harus menebar bebih 2 ton untuk menciptakan kebun bunga yang indah tersebut.
Menurut Flowers.org.uk, bunga lili tumbuh di berbagai negara dan memiliki banyak jenis.
Pada dasarnya, bunga lili memiliki ciri-ciri yang sama dengan daun dan bunga yang menyerupai terompet. Mereka seperti merunduk.

Saat mekar, spesies itu memiliki bau yang harum, memiliki tinggi 30 cm-120 cm. Beberapa jenis lain bisa tumbuh lebih tinggi.

Habitat tiap spesies juga berbeda di berbagai negara. Misalnya, spesies Monadelphum lilium dan Lilium pyrenaicum berasal dari negara-negara Eropa, seperti Turki dan Spanyol.

Jenisnya juga berbeda. Yang terkenal adalah lili putih Lilium candidum atau Madonna lily dan lili Paskah  (bakung Paskah), yang berasal di Taiwan serta memiliki cluster bunga berbentuk terompet dan daun mengkilap.
Menurut sumber, lili dengan jenis tertentu dikenal manusia selama ribuan tahun, dibudidayakan untuk membuat salep obat, dan dipopulerkan oleh orang Yunani dan Romawi.

Nama lili berasal dari kata Yunani, "leiron", yang mengacu pada lili Madonna putih yang diyakini telah tumbuh dari susu Dewi Hera.

Di atas lahan seluas kurang lebih 2000 meter bunga berwarna lembayung atau oranye tersebut terhampar indah. Tidak setiap waktu Anda dapat melihat keindahan bunga amaryllis. Bunga ini umumnya tumbuh menjelang musim hujan.

Bakung merah atau sering disebut juga sebagai amaryllis adalah tanaman hias berumbi yang bernama asli Hypeastrum. Tanaman hias ini sangat menawan karena ukurannya yang cukup besar dan warnanya yang merah cemerlang. Setiap tangkai bunga memiliki dua sampai empat buah bunga. Tanaman ini dapat berbunga dengan baik di daerah yang sejuk.

Foto menyedihkan hancurnya taman bunga amaryllis yang diunggah oleh Ryma tersebut mendapat respons banyak netizen.

Foto tersebut dibagikan oleh sekitar 1.296 pengguna Facebook pada hari ini. Melihat perbedaan yang kontras antara sebelum dan sesudah taman ini diserbu pengunjung berfoto selfie membuat geram banyak pengguna facebook.


Kesimpulan : Seperti inilah kebanyakan mental orang indonesia, bagaimana negara bisa maju kalau jaga bunga ala eropa tersebut saja tidak bisa. Lalu siapakah yang harus disalahkan?